KENDARI, BKK- Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Prof Andi bahrun melantik 7 pejabat struktural, Selasa (4/2). Sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lingkup kampus.
7 pejabat dilantik tersebut, Dra Sasmin sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Ahmad Rustam Kepala Pusat Teknilogi Informasi dan Komputer (Pustik), Hijriani, SH.,MH Sekretaris Program Studi S2 Hukum Pasca Sarjana, Ma’ruf Yusuf Sekretaris Pustik. Nanang Harianto Sekretaris Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Rahbaniyah Kepala Bagian Tata Usaha (KTU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Suryati KTU FKIP, Hairan sebagai Ko.Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Pelantikan ini merupakan salah satu langkah awal merespon kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kemerdekaan belajar dan kampus merdeka,” katanya.
Dengan demikian, sambung Andi Bahrun, pihaknya harus mengambil langkah strategis percepatan peningkatan SDM tersebut.
“Kami menyadari sudah banyak perguruan tinggi yang maju. Tapi kita melihat lebih jauh ke depan, memantapkan dahulu SDM yang dibarengi peningkatan kualitas kampus,” ujarnya.
Andi Bahrun menjelaskan, sesuai visinya saat dilantik menjadi rektor untuk periode kedua, dirinya bakal menunjukkan eksistensi dan percepatan Unsultra yang jauh lebih cepat dalam peningkatan tridharma perguruan tinggi (PT) di kancah regional, nasional, bahkan internasional.
“Untuk menuju kesitu, semua lini mesti disinergikan. Utamanya terkait penginputan sistem data tridarma PT berbasis digital ini sangat penting,” ucapnya.
Selain itu, tidak kalah penting juga reorientasi kurikulum terkait dengan pemetaan hubungan dengan berbagai stakeholder, tentu itu membutuhkan SDM Unsultra yang memadai.
Menurut dia, peningkatan SDM ini tidak cukup dengan pengangkatan pejabat struktural saja, melainkan melalui workshop, training yang diikuti pimpinan , staf serta mahasiswa.
Inovatif dan kreativitas wajib dilakukan, karena lulusan Unsultra harus melahirkan solusi permasalahan serta memikirkan peluang pekerjaan dan jenis pekerjaan 5 tahun kedepan yang tidak pernah diduga.
“Saya menyadari kita masih banyak keterbatasan, tetapi kami berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi dan membuktikan bahwa mahasiswa dan alumni dapat mengambil peran dalam menyelesaikan persoalan daerah dan bangsa,” pungka Andi Bahrun. (r1/man)