Potretterkini.id, KENDARI– Semakin Pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, mendukung terselenggaranya kebutuhan pendidikan secara masif. Tentu ini menjadi harapan Perguruan tinggi yang semakin dituntut ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya bertransformasi digital dalam penyelenggaraan Tri Dharma dan pengelolaan perguruan tinggi dengan mutu yang baik.
Sehingga diharapkan kepada kepada civitas akademiki Unsultra menjadi generasi penerus bangsa yang kompetitif, kreatif, dan inovatif. Universitas Sulawesi Tenggara sebagai pionir untuk mencipatkan sumber daya manusia yang mumpuni dan profesional. Salah satu langka strategis terus menjajaki kerjasama baik dalam maupun luar negeri.
Salah satu upaya stretegis yang terus melebarkan sayapnya melalui kerja sama yang solid dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU), momentum kali ini Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun melakukan penandatanganan MoU dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara (Sultra), Silvester Sili Laba, disela-sela kuliah umum secara hibrid bertajuk “Perlindungan Kekayaan Intelektual WTC Unsultra, Sabtu (14/10/2023).
Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun ditemui usai penandatanganan MoU mengatakan bahwa, tentunya ini merupakan bentuk kepercayaan kemenkumham Sultra dengan Unsultra. Pihaknya sangat terbuka dengan institusi pemerintah, swasta untuk melakukan kerjasama, dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada di kampus ini merupakan unsur penting untuk terus meningkatkan kualitas agar menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing.
Tentu isi dari MoU tersebut kata Andi Tentang Tridharma Perguruan Tinggi, program magang mahasiswa, implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Menurut Prof Andi Bahrun, bahwa Kakanwil Kemenkumham Sultra juga menekankan sebenarnya banyak prodak- prodak yang menjadi kekayaan intelektual, sehingga mendorong serta memberikan motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk terus mendukung program universitas yang berkaitan dengan tridharma PT yang dapat menghasilkankan prodak yang bisa dihilirisasi dan bermanfaat bagi Masyarakat dan daerah serta mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual.
“Kami sadari masih ada juga sebagian civitas akademika yang belum mengetahui bagaimana caranya untuk memperoleh perlindungan HKI tersebut. Kata dia, melalui MoU dan kuliah umum tadi sudah dijelaskan dan pihaknya akan terus menjelaskan bahwa tidak terlalu sulit untuk mendapatkan HAKI yang terpenting mau berusaha dan berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Apalagi sekarang proses pendaftarannya sudah menggunakan sistem digital yang cukup mudah dilakukan. Sehingga pihaknya terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual, baik hak cipta, merk dagang, maupun hak paten yang sejalan dan mendukung program pemerintah dalam hal ini melalui Kemenkumham Sultra.
Semoga kerjasama ini dapat memberikan hasil yang baik dan dapat berjalan sesuai harapan Rektor Unsultra dan Kakanwil Kemenkumham Sultra.
“Saat yang sama, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unsultra melakukan MoU dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II Kendari, Tapianus A. Barus terkait pembinaan warga binaan. Tentu banyak aspek yang Unsultra akan terlibat disana, utamanya tentang pengembangan Lahan pertanian yang ada disekitar Lapas Kelas II,” ujarnya
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sultra berharap lahan yang berada di sekitar Lapas itu bisa menjadi suatu Unit Pengembangan Jiwa Kewirausahaan dari pada warga binaan terutama di bidang pertanian.
Yakni bagaimana mengolah lahan tersebut mulai dari aspek hulu sampai ke hilir, artinya mulai dari budidaya, pasca panen sampai menjadi prodak yang mempunyai nilai tambah lebih dari segi ekonomi.
“Saya berharap, warga binaan ini setelah mereka bebas dari Lapas mereka mempunyai skil atau keahlian untuk mengembangkan keterampilan dan jiwa kewirausahaan sehingga memiliki sumber pendapatan dan bisa membuat bangga bagi keluarganya.
Disamping itu Insyaallah kita juga akan membina mereka dengan meningkatkan SDM nya, baik terkait dengan aspek spiritual, integritas, dan aspek lainnya, kalau memungkinkan kita akan mengikutkan mereka kuliah tapi kita akan lihat dulu regulasi atau aturannya semoga memungkinkan.
“Saya sungguh bahagia rasanya jika bisa membina dan meningkatkan kualitas SDM dari aspek keilmuan, skill maupun dari aspek kemampuan berusaha warga binaan Lapas yang ,” jelasnya.
Sementara dalam kuliah umum tersebut, Silvester Sili Laba mengungkapkan, bahwa kekayaan intelektual yang menyangkut cipta, karya, dan karsa yang dicanangkan oleh Rektor Unsultra tidak akan dapat berjalan baik tanpa dukungan civitas akademika khususnya mahasiswa. Perlu adanya kolaborasi interpersonal, saling memahami dalam memberikan komitmen yang kuat.
Masih Silvester, perlu adanya kampanye yang terus dilakukan untuk menggugah kesadaran masyarakat luas yang berkutat dalam dunia digital, sehingga dapat memanfaatkan perlindungan hukum kekayaan intelektual.
“Saya berharap, dengan adanya MoU ini bisa memberikan perlindungan kekayaan intelektual dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan produktifitas karya akademik mahasiswa dan menjadi nilai tambah untuk akreditasi kampus,” pungkasnya. (Med)