–Rektor Prof.Andi Bahrun Merintis Doktor Ilmu Hukum Mandiri
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Hukum
Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) baru terbentuk.
Kendati masih seumur jagung, prodi doktor Ilmu Hukum dirubung peminat.
Terobosan yang dilakukan Rektor Unsultra, Prof.Dr.Ir.Andi Bahrun,
M.Sc.Agric berhasil menstimulasi calon mahasiswa menjatuhkan pilihannya
menempuh program doktoral di Pascasarjana Unsultra.
Tahun ini, tercatat 30 mahasiswa sedang menjalani studi di program
doktor Ilmu Hukum Unsultra. Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun
mengatakan, prodi doktor Ilmu Hukum menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat Sultra. Pasalnya, prodi tersebut adalah prodi doktor pertama
yang dimiliki Unsultra meski baru berstatus kelas kerja sama.
“Alhamdulillah, sejak terbentuk pada Oktober 2022 kami tindak lanjuti
implementasinya. Kami sosialisasikan program doktoral ini dan akhirnya
mendapat respons dari masyarakat,” kata Rektor Prof.Andi Bahrun kepada
Kendari Pos di ruang kerjanya, Jumat (10/2), kemarin.
Rektor Prof.Andi Bahrun mengungkapkan, puluhan mahasiswa prodi doktor
ilmu hukum berasal dari beberapa kalangan seperti akademisi, praktisi,
dan kalangan birokrasi.Guna menjamin kualitas lulusan program ini,
Unsutlra bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan
(Sulsel) selaku mitra telah menggagas perencanaan studi sebaik mungkin.
Seperti merancang program International Learning Experience atau studi
banding keluar negeri bagi mahasiswa prodi doktor ilmu hukum.
“Kami juga meningkatkan bimbingan (coaching) kepada mahasiswa
sehingga kita harapkan mereka selesai tepat waktu. Bukan hanya cepat
saja, tapi juga bisa menjadi lulusan yang berkualitas,” ungkap Rektor
Prof.Andi Bahrun.
Pembukaan prodi doktor ilmu hukum Unsultra yang masih berstatus kelas
kerja sama itu menjadi jalan Rektor Prof.Andi Bahrun merintis prodi
doktor ilmu hukum mandiri. Dosen-dosen Unsultra, terutama yang telah
berstatus doktor dapat menjadi guru besar. Bertambahnya guru besar
menjadi salah satu syarat dibukanya prodi doktor ilmu hukum mandiri.
Kehadiran prodi doktor ilmu hukum menambah jumlah prodi di Unsultra
menjadi 18 prodi. Rinciannya, 16 prodi sarjana, 1 prodi magister, dan 1
prodi doktor.
Selain prodi doktor ilmu hukum, Rektor Unsultra Prof.Andi Bahrun
berencana membuka prodi doktor ilmu ekonomi bekerja sama dengan salah
satu perguruan tinggi ternama di Sulsel. Dalam waktu dekat ini, pihak
Unsultra akan mengusulkan pembentukan prodi magister ilmu pemerintahan,
program sarjana perdagangan internasional, dan program sarjana
kepelatihan olahraga.
Rektor Prof.Andi Bahrun optimistis, hadirnya beragam prodi di
Unsultra bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas sehingga bisa setara dengan potensi dan kekayaan
sumber daya alam (SDA) daerah. “Jika sumber daya manusia dikelola dengan
baik maka akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat dan daerah,”
kata guru besar ilmu pertanian ini.
Sebelumnya, Dekan Fakultas Hukum Unhas, Prof.Hamzah Halim menyambut
baik pembukaan prodi doktor ilmu hukum Unsultra hasil kerja sama dengan
Unhas. Menurutnya, penyelenggaraan pendidikan prodi itu sangat penting
dalam rangka peningkatan SDM dan memperluas kesempatan bagi masyarakat
untuk mengikuti pendidikan doktor serta meningkatkan kemampuan dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan visi dan misi perguruan
tinggi.
Lebih lanjut, Prof.Hamzah Halim mengharapkan dengan adanya kerjasama
tersebut bisa meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan masing-masing
pihak. “Tentunya di dalam perjanjian ada yang namanya hak dan
kewajiban. Kedua hal itu mengikat masing-masing para pihak. Sehingga
kerja sama tidak hanya bersifat mengikat melainkan memperkuat dan memacu
penyelenggaraan pendidikan masing-masing pihak guna mencapai tujuan
akhir sesuai visi dan misi yang ada,” pungkasnya.
Sumber : https://kendaripos.fajar.co.id/2023/02/11/prodi-doktor-hukum-unsultra-dirubung-peminat/